Senin, 03 Januari 2011

Penemuan Baru dalam Dunia Sains

Belum lama berselang, tepatnya tanggal 5 Juni yang lalu, suatu berita
besar iptek muncul dari sebuah konperensi fisika “Neutrino 98″ yang
berlangsung di Jepang. Neutrino, salah satu partikel dasar yang jauh lebih kecil daripada elektron, ternyata memiliki massa, demikian laporan dari suatu tim internasional yang tergabung dalam eksperimen
Super-Kamiokande. Tim ahli-ahli fisika yang terdiri dari kurang lebih 120 orang dari berbagai negara termasuk AS, Jepang, Jerman, dan Polandia tersebut melakukan penelitian terhadap data-data yang dikumpulkan selama setahun oleh sebuah laboratorium penelitian neutrino bawah tanah di Jepang.

Jika laporan ini terbukti benar dan dapat dikonfirmasi kembali oleh tim
lainnya maka akan membawa dampak yang sangat luas terhadap beberapa teori fisika, terutama pembahasan mengenai interaksi partikel dasar, teori asal mula daripada alam semesta ini serta problema kehilangan massa (missing mass problem) maupun teori neutrino matahari.
Neutrino, atau neutron kecil, adalah suatu nama yang diberikan oleh
fisikawan dan pemenang hadiah Nobel terkenal dari Jerman: Wolfgang Pauli. Neutrino adalah partikel yang sangat menarik perhatian para fisikawan karena kemisteriusannya. Neutrino juga merupakan salah satu bangunan dasar daripada alam semesta yang bersama-sama dengan elektron, muon, dan tau, termasuk dalam suatu kelas partikel yang disebut lepton. Lepton bersama-sama dengan enam jenis partikel quark adalah pembentuk dasar semua benda di alam semesta ini.

Ditemukan secara eksperimental pada tahun 1956 (dalam bentuk anti
partikel) oleh Fred Reines (pemenang Nobel fisika tahun 1995) dan Clyde
Cowan, neutrino terdiri dari 3 rasa (flavor), yakni: neutrino elektron,
neutrino mu dan neutrino tau. Neutrino tidak memiliki muatan listrik dan
selama ini dianggap tidak memiliki berat, namun neutrino memiliki
antipartikel yang disebut antineutrino. Partikel ini memiliki keunikan karena sangat enggan untuk berinteraksi. Sebagai akibatnya, neutrino dengan mudah dapat melewati apapun, termasuk bumi kita ini, dan amat sulit untuk dideteksi.

Diperkirakan neutrino dalam jumlah banyak terlepas dari hasil reaksi
inti pada matahari kita dan karenanya diharapkan dapat dideteksi pada
laboratorium di bumi. Untuk mengurangi pengaruh distorsi dari sinar
kosmis, detektor neutrino perlu ditaruh di bawah tanah. Dengan mempergunakan tangki air sebanyak 50 ribu ton dan dilengkapi dengan tabung foto (photomultiplier tube) sebanyak 13 ribu buah, tim Kamiokande ini menemukan bahwa neutrino dapat berosilasi atau berganti rasa. Karena bisa berosilasi maka disimpulkan bahwa neutrino sebenarnya memiliki massa.

Penemuan ini sangat kontroversial karena teori fisika yang selama ini
kerap dipandang sebagai teori dasar interaksi partikel, yakni disebut
teori model standard, meramalkan bahwa neutrino sama sekali tidak
bermassa. Jika penemuan neutrino bermassa terbukti benar maka boleh jadi akan membuat teori model standard tersebut harus dikoreksi.

Penemuan neutrino bermassa juga mengusik bidang fisika lainnya yakni
kosmologi. Penemuan ini diduga dapat menyelesaikan problem kehilangan
massa pada alam semesta kita ini (missing mass problem). Telah sejak lama para ahli fisika selalu dihantui dengan pertanyaan: Mengapa terdapat perbedaan teori dan pengamatan massa alam semesta? Jika berat daripada bintang-bintang, planet-planet, beserta benda-benda alam lainnya dijumlahkan semua maka hasilnya ternyata tetap lebih ringan daripada berat keseluruhan alam semesta.

Para ahli fisika menganggap bahwa terdapat massa yang hilang atau tidak kelihatan. Selama ini para ahli tersebut berteori bahwa ada partikel
unik yang menyebabkan selisih massa pada alam semesta. Namun teori
semacam ini memiliki kelemahan karena partikel unik yang diteorikan tersebut belum pernah berhasil ditemukan.

Dari hasil penemuan tim Kamiokande ini dapat disimpulkan bahwa ternyata partikel unik tersebut tidak lain daripada neutrino yang bermassa. Menurut teori dentuman besar (Big Bang) alam semesta kita ini bermula dari suatu titik panas luar biasa yang meledak dan terus berekspansi hingga saat ini. Fisikawan Arno Penzias dan Robert Wilson (keduanya kemudian memenangkan hadiah Nobel fisika tahun 1978) pada tahun 1965 menemukan sisa-sisa gelombang mikro peninggalan dentuman besar yang sekarang telah mendingin hingga suhu sekitar 3 Kelvin. Namun salah satu hal yang masih diperdebatkan adalah masalah ekspansi alam semesta itu sendiri.
Apakah hal ini akan terus menerus terjadi tanpa akhir? Penemuan neutrino bermassa diharapkan akan bisa menjawab pertanyaan yang sulit ini.

Bayangkan suatu neutrino yang sama sekali tidak bermassa, seperti yang diperkirakan selama ini. Gaya gravitasi tentu tidak akan berpengaruh sama sekali pada partikel yang tidak memiliki berat. Namun apa yang terjadi jika neutrino ternyata memiliki berat? Dalam jumlah yang amat sangat banyak neutrino-neutrino ini tentu akan bisa mempengaruhi ekspansi alam semesta. Tampaknya ada kemungkinan ekspansi alam semesta suatu saat akan terhenti dan terjadi kontraksi atau penciutan kembali jika ternyata neutrino memiliki massa.

Terakhir masih ada satu lagi problem fisika yang akan diusik oleh hasil
penemuan ini yaitu problem neutrino matahari, dimana terjadi selisih
jumlah perhitungan dan pengamatan neutrino yang dihasilkan oleh matahari kita.

Untuk keabsahan penemuan ini tim internasional dari eksperimen super
Kamiokande dalam laporannya juga mengajak tim-tim saintis lainnya untuk mengkonfirmasi penemuan mereka. Namun menurut pengalaman di masa lalu, laporan osilasi neutrino dan neutrino bermassa selalu kontroversi dan jarang bisa dikonfirmasi kembali.

Untuk sementara ini para ahli harus sabar menunggu karena eksperimen
semacam ini hanya bisa dilakukan oleh segelintir eksperimen saja di
seluruh dunia. Yang pasti jika hasil penemuan ini memang nantinya terbukti benar maka jelas dampaknya akan sangat terasa pada beberapa teori fisika modern.

SEKILAS tentang AGROTEKNOLOGI

Program Studi Agroteknologi Jenjang S1
Visi
Menjadi penyelenggara pendidikan tinggi berkualitas dalam mengembangkan sistem pertanian berkelanjutan yang berorientasi pada pertanian industrial dan pengembangan informatika yang berkebudayaan.
Misi
1. Mempersiapkan ketersediaan tenaga ahli di bidang agroteknologi yang memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan stakeholders.
2. Menyelenggarakan pendidikan tinggi bidang agroteknologi yang dikelola secara profesional.
3. Melaksanakan dan mengembangkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang relevan dengan pengembangan sistem pertanian berkelanjutan yang berorientasi pada pertanian industrial dan pengembangan informatika yang berkebudayaan.
Tujuan
1. Menghasilkan lulusan yang berkualitas, berdayasaing, memiliki integritas kepribadian yang tinggi, terbuka, tanggap terhadap perubahan dan kemajuan bidang ilmu pertanian, mempunyai kepedulian terhadap permasalahan pertanian di masyarakat dan bersikap serta berperilaku sesuai dengan tatanan berkehidupan bermasyarakat.
2. Mewujudkan sistem manajemen penyelenggaraan pendidikan yang profesional dan berkualitas.
3. Mewujudkan terlaksananya pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang relevan dengan sistem pertanian berkelanjutan dan menghasilkan temuan yang inovatif dan produktif.
Kompetensi Lulusan
1. Kompetensi Utama
o Memiliki kemampuan menerapkan IPTEKS di bidang budidaya tanaman/sistem produksi tanaman berdasarkan prinsip pertanian berkelanjutan baik secara modern maupun yang mengangkat kearifan lokal.
o Memiliki kemampuan mengevaluasi dan menilai proses produksi tanaman dan pascapanen.
o Memiliki kemampuan bekerja sama dalam tim yang bersifat multidisiplin.
o Mempunyai keberanian memulai, melaksanakan, dan mengembangkan usaha inovatif bidang produksi tanaman.
o Mempunyai kemampuan berinovasi dalam menerapkan IPTEKS dibidang budidaya tanaman ke dalam praktek bisnis.
o Memiliki kemampuan menerapkan etika bisnis pertanian yang berwawasan lingkungan.
o Memiliki kemampuan mengidentifikasi, menganalisis, dan merumuskan masalah secara tepat mengenai sistem budidaya pertanian yang berkelanjutan.
o Mempunyai kemampuan merancang dan melaksanakan penelitian serta menginterpretasikan data secara profesional.
o Mempunyai kemampuan belajar sepanjang hayat.
o Kemampuan berfikir analitis dan sintesis dengan memperhitungkan dampak penyelesaian masalah di lingkup global dalam berkehidupan bermasyarakat.
2. Kompetensi Pendukung
o Kemampuan menjalin kerja sama dan berkomunikasi secara efektif.
o Kemampuan merekomendasi penyelesaian masalah secara tepat dalam sistem budidaya pertanian yang berkelanjutan.
o Kemampuan sebagai fasilitator, motivator dan mediator secara sistematik dan efektif.
3. Kompetensi lainnya Kemampuan mengembangkan potensi diri yang mendukung kecakapan hidup (life-skill).
KONSOLIDASI MAHASISWA AGROTEKNOLOGI/AGROEKOTEKNOLOGI
Menurunnya peminat masyarakat terhadap pendidikan di dunia pertanian menjadi salah satu penyebab dicetuskannya program studi baru di Fakultas Pertanian yakni Agroekoteknologi/Agroteknologi. Melalui pembentukan program studi baru ini, diharapkan akan mampu menjawab masalah pertanian Indonesia dengan menggabungkan teknologi, komunikasi, inovasi dan idea.
Di Universitas Brawijaya (UB), pendirian program studi baru ini telah dimulai sejak tahun 2008 dan terbukti mampu meningkatkan peminat. Sejalan dengan hal tersebut, mahasiswa program studi baru ini dari seluruh Indonesia berkonsolidasi guna membahas pembentukan suatu organisasi yang merupakan perhimpunan mahasiswa Agroteknologi/Agroekoteknologi. Konsolidasi yang kali ini diselenggarakan di Gedung PPI UB pada 13 Juli 2010 itu merupakan tindak lanjut dari Pertemuan Nasional Mahasiswa Agroteknologi/Agroekoteknologi Indonesia di Universitas Sebelas Maret Surakarta pada 4 Februari 2010 silam.Disampaikan salah seorang panitia, Firda Puji Utami, melalui konsolidasi tersebut, para mahasiswa ini bermaksud untuk saling berkoordinasi, menjalin silaturrahim serta membangun pola pikir mahasiswa yang kritis, dinamis dan dialektis.
Sebanyak 100 delegasi hadir dalam kesempatan tersebut, yang merupakan perwakilan UPN Veteran Yogyakarta, Universitas Bengkulu, Istiper Yogyakarta, UNS, Universitas Udayana, Universitas Sriwijaya, Universitas Andalas, UMM, Universitas Muhammadiyah Gresik, Universitas Mercubuana Yogyakarta, Universitas Muria Kudus, Universitas Lampung, Universitas Tadulako, UPN Surabaya, Universitas Jenderal Soedirman dan Universitas Padjadjaran.
Hadir sebagai pemateri adalah Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia (FKPTPI) Prof. Dr. Ir. Suntoro, MS dan Pembantu Dekan I FP-UB Dr. Didiek Suprayogo. Dalam paparannya, Didiek Suprayogo menyitir pidato Mendiknas saat pelantikan Rektor UB yang menyatakan bahwa banyak pemikir pembangunan saat ini sarat dengan kepentingan partai politik. Mahasiswa sebagai aktor intelektual yang masih memegang tinggi idealisme diharapkannya dapat bersih dari hal-hal tersebut sehingga mampu melakukan transformasi kepada masyarakat melalui nilai dan idealisme yang dimilikinya.
"Yang membedakan antara sarjana pertanian dengan petani adalah ilmu dan keahliannya yang mampu melahirkan inovasi. Kalian tidak perlu sangat ahli dalam mencangkul karena kalau kalian sama dengan petani maka kalian tidak akan dibutuhkan lagi oleh petani", terangnya memotivasi mahasiswa. Hal ini menurutnya penting, karena dengan jumlah penduduk hingga 230 juta, maka Indonesia sendiri merupakan pasar yang sangat potensial bagi pertanian domestik.
"Agroekoteknologi dapat memberikan inovasi teknologi menuju pertanian berkelanjutan dan menghadapi pasar yang sangat dinamis", kata dia. Berkaitan dengan teknologi, Prof. Suntoro mengangkat mengenai teknologi yang berpihak pada keunggulan lokal seperti subak di Bali. Hal ini dikarenakan dalam era kompetisi semakin dituntut identitas dan keunggulan yang spesifik lokal agar dapat terus bertahan.

SEKILAS tentang UNIVERSITAS TADULAKO

SEKILAS UNTAD
SEJARAH SINGKAT
Keberadaan perguruan tinggi di Sulawesi Tengah, yang merupakan cikal bakal Universitas Tadulako ditandai dengan 3 (tiga) tahapan perjalanan sejarah yaitu periode Universitas Tadulako status swasta (1963-1966), periode status cabang (1966-1981), dan status negeri yang berdiri sendiri UNIVERSITAS TADULAKO (UNTAD), sejak tahun 1981.
Periode Status Swasta (1963-1966)
Universitas Tadulako sebagai perguruan tinggi swasta bermula dan tumbuh dengan mendapatkan kehidupan dari swadaya murni masyarakat Sulawesi Tengah, sudah berdiri sebelum daerah Sulawesi Tengah mendapatkan statusnya sebagai Daerah Tingkat I Propinsi Sulawesi Tengah. Tadulako secara konkret berarti pemimpin, dan menurut sifatnya berarti keutamaan. Dengan demikian tadulako adalah pemimpin yang memiliki sifat-sifat keutamaan (adil, bijaksana, jujur, cerdas, berani, bersemangat, pengayom, pembela kebenaran).
Pemberian nama tadulako bagi universitas ini dimaksudkan oleh para pendirinya agar Universitas Tadulako menjadi lembaga pendidikan tinggi yang menghasilkan pemimpin-pemimpin yang memiliki sifat-sifat keutamaan. Demikian kuatnya keinginan para pemuka masyarakat di daerah ini, yang memulai kerja kerasnya dengan meletakkan langkah-langkah ke arah terciptanya lembaga dan masyarakat ilmiah, malalui terbentuknya sebuah universitas. Nama-nama pemuka masyarakat perintis pendiri Universitas Tadulako, tetap tercatat dengan baik untuk selalu diingat serta dihargai pada setiap peristiwa dalam kehidupan Universitas ini, kini dan akan datang.
Dari kerja keras tersebut, maka pada tanggal 8 Mei 1963 berdirilah Universitas Tadulako dengan status Swasta, dengan rektor pertama Drh. Nasri Gayur. Setelah melalui berbagai macam usaha untuk meningkatkan status dan peran Universitas Tadulako, maka pada tanggal 12 September 1964 ditingkatkan statusnya menjadi “TERDAFTAR“sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nomor 94/B-SWT/P/64, dengan empat fakultas :
  • Fakultas Sosial Politik.
  • Fakultas Ekonomi.
  • Fakultas Peternakan.
  • Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Ilmu Hayat dan Ilmu Pendidikan.
Perkembangan selanjutnya bertambah lagi satu fakultas yaitu Fakultas Hukum sehingga keseluruhan menjadi 5 (lima) fakultas.
Periode Cabang (1966-1981)
Berbagai upaya dan kerja keras yang dilakukan oleh pemuka masyarakat di daerah ini, sehingga terwujudlah Perguruan Tinggi Negeri dengan status cabang, yaitu Universitas Tadulako Cabang Universitas Hasanuddin, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 1 Tahun 1966 tanggal 1 Januari 1966 dan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Ujung Pandang Cabang Palu berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 2 Tahun 1966 tanggal 1 Januari 1966.
Universitas Tadulako Cabang Universitas Hasanuddin (Untad Cabang Unhas) terdiri atas empat fakultas yaitu :
· Fakultas Peternakan. · Fakultas Ekonomi.
· Fakultas Hukum.
· Fakultas Sosial dan Politik.
IKIP Ujung Pandang Cabang Palu terdiri atas tiga fakultas yaitu :
· Fakultas Ilmu Pendidikan.
· Fakultas Keguruan Sastera dan Seni.
· Fakultas Keguruan Ilmu Eksakta.
Sejak saat itulah kedua perguruan tinggi cabang tersebut mengalami kehidupannya dengan cara yang amat ditentukan oleh induk masing-masing, terutama dalam hal penyelenggaraan pendidikan, pengadaan tenaga akademik dan administrasi. Di samping peran perguruan tinggi induk yakni UNHAS dan IKIP Ujung Pandang, peran pemerintah daerah serta pemuka masyarakat di daerah ini sangat menentukan perkembangan kedua perguruan tinggi cabang tersebut.
Universitas Tadulako Negeri Berdiri Sendiri (sejak tahun 1981)
Setelah melalui perjalanan dan perjuangan panjang selama 15 tahun dengan status cabang, berbagai pengalaman dan penyesuaian sistem pendidikan tinggi nasional, dapat dilaksanakan dengan satu komitmen peningkatan status yaitu pembentukan satu wadah universitas negeri yang berdiri sendiri. Dengan dukungan Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan), Untad Cabang Unhas dan IKIP Ujung Pandang Cabang Palu secara sendiri-sendiri telah melakukan berbagai upaya berupa penataan akademik, administrasi dan penyediaan prasarana dan sarana yang dibutuhkan.
Untuk lebih mengefektifkan upaya mewujudkan satu universitas negeri yang berdiri sendiri, maka pada tahun 1978 atas fasilitasi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Pemerintah Daerah Propinsi Sulawesi Tengah, dibentuklah Koordinatorium Perguruan Tinggi Sulawesi Tengah (PTST) yang diketuai oleh Gubernur Propinsi Sulawesi Tengah dengan enam orang wakil ketua yang berasal dari UNTAD Cabang UNHAS (3 orang) dan IKIP Ujung Pandang Cabang Palu (3 orang).
Upaya Koordinatorium PTST tersebut untuk menyatukan kembali kedua perguruan tinggi cabang di Sulawesi Tengah pada akhirnya muncul dan menjadi dasar yang lebih kokoh untuk berdirinya universitas negeri yang berdiri sendiri. Atas dukungan dan upaya masyarakat di Sulawesi Tengah, Pemerintah Daerah, Rektor UNHAS, Rektor IKIP Ujung Pandang serta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, akhirnya status cabang kedua lembaga pendidikan tinggi tersebut di atas ditingkatkan menjadi “UNIVERSITAS NEGERI YANG BERDIRI SENDIRI”, dengan nama UNIVERSITAS TADULAKO (UNTAD) sesuai dengan Keputusan Presiden RI Nomor 36 Tahun 1981 tanggal 14 Agustus 1981, berdasarkan Keputusan Presiden tersebut Untad terdiri atas 5 (lima) fakultas :
  • Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
  • Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
  • Fakultas Ekonomi.
  • Fakultas Hukum.
  • Fakultas Pertanian.
Dalam perkembangan selanjutnya bertambah lagi satu fakultas yaitu Fakultas Teknik sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 0378/0/1993 tanggal 21 Oktober 1993.
Dari 6 (enam) fakultas yang ada, saat ini Universitas Tadulako menyelenggarakan Pendidikan Program Sarjana dan Program Diploma dengan 23 (dua puluh tiga) Program Studi.
VISI UNIVERSITAS TADULAKO
Dalam mengembangkan Untad, selain berpedoman kepada azas dasar cita-cita kemanusiaan yang bersifat kerohanian tertinggi seperti yang tercantum dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, Untad senantiasa berorientasi kepada pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (Ipteks), serta peningkatan kesejahteraan rakyat.
Di samping itu pengembangan Untad juga ditetapkan berdasarkan pada suatu antisipasi masa depan yang disebut VISI 2020 Universitas Tadulako sebagai berikut :
“Melalui upaya peningkatan kualitas yang berkelanjutan di semua aspek kegiatan, pada tahun 2020 Universitas Tadulako akan menjadi wahana pendidikan tinggi yang terakreditasi tinggi pada tingkat nasional dengan menjadikan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pendidikan akademik, pendidikan profesional, dan penelitian dalam rangka kajian lingkungan hidup sebagai unggulan; menghasilkan lulusan sebagai seorang Tadulako yaitu sarjana atau profesional yang bermoral Pancasila dan memiliki etika akademik terhormat, berkemampuan Ipteks yang sesuai dengan tuntutan zaman, mahir berkomunikasi dan berwawasan kemandirian yang tangguh, senantiasa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, mendorong peningkatan kesadaran lingkungan, hak asasi dan demokrasi, serta terus mengembangkan dan memajukan Ipteks guna mendukung pembangunan nasional, peningkatan kualitas kehidupan rakyat dan mengembangkan kebudayaan nasional”.
MISI UNIVERSITAS TADULAKO
Misi Untad merupakan perwujudan dari fungsi, peranan dan tugas pokok perguruan tinggi sebagai wahana mencerdaskan kehidupan bangsa melalui kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Berkaitan dengan fungsi, peranan dan tugas pokok tersebut serta visi yang dikembangkan, Untad sebagai universitas yang mengunggulkan pendidikan akademik, pendidikan profesional, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dalam rangka kajian lingkungan hidup serta mengutamakan kualitas dan pelayanan terbaik, mempunyai MISI sebagai berikut :
“Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian, serta melaksanakan pengabdian kepada masyarakat, yang mendukung pembangunan nasional dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat; mengembangkan dan membina kehidupan akademik yang sehat dan dinamis; serta mengembangkan dan memajukan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian/humaniora serta melestarikan lingkungan, mendayagunakan hasil temuan Ipteks untuk kemaslahatan manusia, dengan memaksimalkan pendayagunaan sumber daya yang tersedia di Untad”.
TUJUAN UNIVERSITAS TADULAKO
Tujuan Untad tidak terlepas dari tujuan dasar pendidikan tinggi, yaitu : (a) sebagai wahana untuk menghasilkan tenaga kerja yang memiliki kualifikasi tertentu agar dapat berfungsi secara produktif di masyarakat; (b) sebagai wahana untuk membina dan melatih tenaga peneliti, pemikir dan profesional; (c) sebagai wahana penyelenggaraan proses pembelajaran yang efisien, efektif dan produktif; (d) sebagai wahana yang mengupayakan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Filosofi, visi dan misi yang dikembangkan Untad, serta tujuan dasar pendidikan tinggi Untad bersifat umum yang perlu dijabarkan ke dalam tujuan-tujuan sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan program sarjana dan diploma pada berbagai program studi, sehingga menghasilkan lulusan dengan kualitas tinggi dan kompetensi keilmuan dan keahlian yang relevan dengan dunia kerja, yang :
  • berahlak mulia;
  • beretika akademik terhormat;
  • berpengetahuan akademik (ipteks) yang sesuai dengan tuntutan zaman;
  • mampu berkomunikasi efektif, dalam bahasa Indonesia dan asing (Inggris);
  • menguasai dan mampu memanfaatkan teknologi informatika yang terus berkembang;
  • berwawasan kemandirian (wirausaha) yang tangguh;
  • tanggap dan berkemampuan tinggi menyesuaikan diri terhadap perubahan dan kemajuan;
  • berbekal disiplin dan etos kerja tinggi;
  • berbekal kesadaran yang tinggi tentang hak asasi, demokrasi, intelektual dan pelestarian lingkungan.
2. Melaksanakan penelitian terapan bagi pengembangan teknologi dan kesenian yang relevan untuk mendukung pembangunan nasional pada umumnya dan pengembangan industri pada khususnya, serta melaksanakan penelitian dasar bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
3. Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan jalan memprakarsai dan berperan serta dalam kegiatan-kegiatan pembangunan di daerah tertinggal pada khususnya, serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dalam hal pemberian konsultasi hukum, manajemen, informasi ilmiah, paket-paket teknologi dan sebagainya.
4. Mengembangkan dan membina kehidupan masyarakat akademik yang sehat dan dinamis, yang didukung oleh budaya ilmiah yang menjunjung tinggi kebenaran terbuka, kritis, bertanggung jawab, kreatif, inovatif dan tanggap terhadap perubahan di tingkat nasional maupun global.
5. Menjalin dan menempuh kerja sama kelembagaan yang simetrikal dan saling menguntungkan dengan pemerintah, dunia kerja (industri) dan lembaga pendidikan tinggi baik di dalam maupun di luar negeri.
6 Meningkatkan kinerja di semua aspek kegiatan yang menjadi misi Untad guna mencapai universitas yang berdedikasi tinggi yang dikenal secara nasional.

Sabtu, 01 Januari 2011

Pertanian Biodinamik Sebagai Solusi Mengurangi Penggunaan Bahan-Bahan Kimia



Pertanian merupakan suatu sektor yang menghasilkan produksi dimana sebagian besar produksi tersebut dimanfaatkan sebagai konsumsi untuk kebutuhan pangan.  Namun, adakalanya demi meningkatkat produksi dan memperoleh hasil yang melimpah dan dalam waktu yang singkat, banyak petani yang memanfaatkan bahan-bahan kimia untuk tujuan tersebut.  Hal ini dikarenakan penggunaan bahan-bahan kimia lebih cepat penggunaannya dan mudah diperoleh. Namun yang tidak diperhatikan adalah akibat dari penggunaan bahan-bahan kimia tersebut adalah adanya residu pada tanaman yang justru mengganggu kesehatan.Melihat hal tersebut perlu dikembangkan adanya sistem pertanian yang ramah lingkungan, dimana produksi tanaman yang dihasilkan dapat bebas dari bahan-bahan kimia.  Sistem pertanian biodinamik merupakan salah satu solusinya.
Pertanian Biodinamis adalah : Sebuah sistem pertanian yang sepenuhnya memanfaatkan unsur-unsur biologis / kehidupan sebagai pendorong dalam sitem pertaniannya. singkatnya Pertanian biodinamik adalah pertanian organik plus. Dalam sistem Pertanian ini tidak hanya mengharamkan penggunaan bahan kimia seperti pada sistem pertanian Organik, akan tetapi juga memberdayakan organisme hidup sebagai bagian dari produksi tani ( Anonim, 2010 )
Sistem Pertanian Biodinamis dikembangkan oleh Rudolf Steiner pada tahun 1924, di Schloss Koberwitz, Jadi Sistem Pertanian Biodinamis bukan hal yang baru, konsep ini telah ada sejak tahun 1920-an (jauh lebih awal sebelum adanya pestisida dan bahan kimia dalam metode pertanian). Yang Mana pertanian biodynamic berbeda dari pertanian tradisional dalam penggunaan tumbuh secara alami (hidup) bahan-bahan yang ditemukan di peternakan yang digunakan untuk mengobati tanah dan tanaman. Kotoran dari hewan digunakan untuk menyuburkan tanaman. Herbal dari tanaman lain mungkin memberikan nutrisi tambahan. Pertanian diperlakukan seolah-olah seorang individu organisme, Semua komponen pertanian sama pentingnya. Negara-negara yang banyak menerapkan sistem pertanian ini diantaranya dan Jerman adalah negara di mana pertanian biodinamik banyak diusahakan dewasa ini ( Anonim, 2010 ).


Pertanian yang diusahakan petani saat ini tidak terlepas dari penggunaan bahan-bahan kimia yang berbahaya bila digunakan secara berlebihan.  Kerugian yang dapat ditimbulkan bukan hanya pada kesehatan manusia saja, melainkan juga lingkungan disekitar yang berakibat dapat hilang atau berkurangnya organisme-organisme yang ada disekitarnya, yang mana organisme ini juga bermanfaat bagi perkembangan tanaman, misalnya saja mikroba.  Secara tidak langsung penggunaan bahan-bahan kimia seperti pupuk buatan, ataupun jenis-jenis pestisida dapat dikatakan sebagai perusak atau pengganggu ekosistem.
Sejarah pertanian di Indonesia secara intensif telah dimulai kurang lebih semenjak tahun 1969 pada saat dimulainya program intesifikasi massal (INMAS) untuk petani sebagai dampak revolusi hijau di tingkat dunia. Pada tahun itu petani mulai dikenalkan dengan berbagai jenis pupuk buatan (bersifat kimiawi), obat-obatan pembasmi hama-penyakit dan gulma (pestisida dan herbisida) serta benih-benih yang berdaya hasil tinggi ( Hendri, 2010).
Banyak dampak-dampak negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan bahan-bahan kimia dalam bidang pertanian. Dampak-dampak yang dapat ditimbulkan karena penggunaan bahan-bahan kimia antara lain :Pengerasan tanah akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebihan, dan indikasi proses pemiskinan atau pengurangan kandungan 10 jenis unsur hara meliputi sebagian unsur hara makro yaitu Ca, S dan Mg serta unsur hara mikro yaitu Fe, Na, Zn, Cu, Mn, B dan Cl ( Hendri, 2010).
Dinamika pestisida dilingkungan yang membentuk suatu siklus, terutama jenis pestisida yang persisten. Penggunaan pestisida oleh petani dapat tersebar di lingkungan sekitarnya; air permukaan, air tanah, tanah dan tanaman dan akan berpengaruh terhadap kehidupan organisme non sasaran, kualitas air, kualitas tanah dan udara ( Rimantho, 2007).Dapat mematikan atau memusnahkan organisme-organisme yang justru menguntungkan dalam pertanian.Menghasilkan residu yang berbahaya bagi kesehatan manusia.Maka sudah sepantaslah dilakukan upaya-upaya untuk mengurangi ketergantungan penggunaan bahan-bahan kimia dalam pertanian mengingat bahaya yang ditimbulkan bagi lingkungan maupun mahluk hidup. Perlu diadakan sistem pertanian yang memanfaatkan alam ini atau Back to Nature.

Sebenarnya alam diciptakan dalam keadaan yang seimbang.  Adanya rantai ataupun jarring-jaring makanan merupakan suatu siklus yang mengontrol populasi mahluk hidup di bumi.  Namun karena rasa kurang puas yang ada pada manusialah sehingga keseimbangan alam ini terganggu. Misalnya saja penggunaan pupuk kimia dan pestisida dalam bidang pertanian.
Pengunaan bahan-bahan kimia memang memberikan peningkatan hasil bumi dalam waktu singkat. Masalah yang kemudian timbul adalah kerusakan lahan pertanaman dalam jangka panjang. Kondisi tersebut jelas memerlukan penanganan yang segera dan tepat sehingga kita memiliki ketahanan pangan yang mantap seiringi dengan peningkatan kualitas dan kuantitas hasil panen dalam jangka panjang. Manajemen pengolahan lahan harus dirubah yaitu dengan mengunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan alami untuk menghentikan kerusakan tanah akibat pengunaan bahan - bahan kimia, dan sistem pertanian Biodinamik merupakan solusinya.
Sistem Biodinamis adalah sistem yang paling berat dalan penerapannya, paling rumit, paling butuh banyak ilmu pengetahuan dan skill, namun sangat ramah lingkungan dan produknya pun sangat sangat sehat. Tingkatannya adalah paling tinggi diantar semua jenis pertanian ramah lingkungan bahkan diatas sistem pertanian organik.  Dalam Pertanian Biodinamis limbah pertanian dikelola dengan baik, untuk limbah cair ditampung dalam kolam pemurnian yang didalamnya terdapat tanaman dan hewan yang mampu menguraikan limbah tersebut, kemudian air hasil pemurnian akan dipakai kembali untuk merawat tanaman Pertanian Biodinamis berupaya untuk "menyembuhkan" lingkungan yang sedang sakit akibat dari penggunaan bahan-bahan kimia seperti pupuk yang telah merusak lingkungan sekitar ( Anonim, 2010)
Pertanian biodinamik adalah pertanian organik plus. dalam sistem ini tidak hanya mengharamkan penggunaan bahan kimia tetapi juga memberdayakan organisme hidup sebagai bagian dari produksi tani.  Adapun prinsip-prinsip pertanian biodinamik yaitu:-Melibatkan organisme hidup dalam produksi tanaman dan ternak. -Dalam suatu lahan pertanian selalu diusahakan tanaman dan ternak dalam suatu siklus yang saling menguntungkan. Tanaman mendapat hara dari kotoran ternak, ternak mendapat makananan dari tanaman.Selalu berusaha mengurangi hal-hal yang bisa menjadi penyebab masalah ketimbang mengobati masalah yang terjadi. mencegah adalah prioritas utama.Menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan lebih sehat. Jumlah bukanlah prioritas utama.Pemilihan jenis tanaman mengikuti perkembangan pasar dan nilai ekonominya.Pemilihan jenis tanaman sangat dipengaruhi oleh kualitas petani dan tenaga kerja yang tersedia.Kesadaran lingkungan adalah hal yang sangat penting.Kualitas tanah selalu diperhatikan dan jadi prioritas utama.Penggunaan kapur pertanian dibolehkan dalam penggunaan terbatas.Pengusahaan penanaman berbagai jenis varietas/jenis komoditi tanaman dan ternak untuk mengurangi kegagalan panen.Kotoran ternak harus dikelola sebaik mungkin sebagai sumber hara tanah.Percaya bahwa ada hubungan interaksi antara tanaman, hara, air, energi dan organisme yang terlibat lainnya dimana hubungan ini mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan.Jenis atau varitas yang dipilih adalah jenis lokal yang sudah terbukti adaftif dengan lingkungan tersebut sehingga bisa lebih menjamin ketahanan terhadap dan penyakit.Percaya bahwa waktu penanaman sangat mempengaruhi keberhasilan usaha tani. Saat tanam biasanya dipercaya pada saat bulan berumur setengah. sekitar tanggal 7-8 kalender arab ( Ikhsan, 2009).
Bila kita melihat prinsip-prinsip dari pertanian biodinamik tersebut maka permasalahan yang timbul akibat penggunaan bahan-bahan kimia tersebut dapat diminimalisir.  Sistem pertanian biodinamik tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida kimia sehingga tidak perlu dikhawatirkan adanya residu yang dapat mengganggu kesehatan.
System pertanian biodinamik juga memanfaatkan mahluk hidup sehingga rantai makanan atau siklus kehidupan tidak terganggu.  Ini berarti keseimbangan ekosistem tetap terjaga.  Pertanian biodinamik juga melibatkan organisme dalam tanah seperti mikroba yang menguntungkan sebagai pengurai bahan organik untuk ketersediaan unsure hara bagi tanaman.  Selain itu dengan adanya mikroorganisme, tekstur tanah menjadi gembur karena dengan adanya organisme misalnya saja cacing tanah yang membuat lubang-lubang dalam tanah, maka ketersediaan oksigen ( udara ) dalam tanah tersedia dan drainase juga bagus sehingga pengerasan tanah dan pengurangan unsur-unsur hara akibat bahan-bahan kimia dapat berkurang atau dicegah.Maka pertanian biodinamik merupakan salah satu usaha pertanian yang memanfaatkan alam ini dan sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem dan meminilisir kerusakan lingkungan serta mengurangi pencemaran baik pada tanah, air dan udara
Pertanian biodinamik merupakan suatu sistem pertanian yang dapat menjaga kelestarian lingkungan atau dengan kata lain merupakan sistem pertanian yang ramah lingkungan.  Pertanian biodinamik dapat menjaga keseimbangan ekosistem, mencegah punahnya suatu spesies mahluk hidup, menjaga kelestarian lingkungan dan menghasilkan produksi tanaman yang sehat.Sudah sepantasnya system pertanian biodinamik diterapkan diwilayah kita atau negeri kita karena sudah banyak masalah-masalah yang timbul akibat penggunaan bahan-bahan kimia dalam pertanian baik dari segi kesehatan, keseimbangan ekosistem maupun kerusakan lingkungan.